Asesmen Kompetensi Minimum (AKM)
Asesmen Kompetensi Minimum (AKM) merupakan penilaian kompetensi mendasar yang diperlukan oleh semua murid untuk mampu mengembangkan kapasitas diri dan berpartisipasi positif pada masyarakat
Asesmen Kompetensi Minimum (AKM)
Asesmen Kompetensi Minimum (AKM) merupakan penilaian kompetensi mendasar yang diperlukan oleh semua murid untuk mampu mengembangkan kapasitas diri dan berpartisipasi positif pada masyarakat. Terdapat dua kompetensi mendasar yang diukur AKM: literasi membaca dan literasi matematika (numerasi).
### Literasi Literasi membaca didefinisikan sebagai kemampuan untuk memahami, menggunakan, mengevaluasi, merefleksikan berbagai jenis teks tertulis untuk mengembangkan kapasitas individu sebagai warga Indonesia dan warga dunia dan untuk dapat berkontribusi secara produktif kepada masyarakat.
Numerasi
Numerasi adalah kemampuan berpikir menggunakan konsep, prosedur, fakta, dan alat matematika untuk menyelesaikan masalah sehari-hari pada berbagai jenis konteks yang relevan untuk individu sebagai warga negara Indonesia dan dunia.
Baik pada literasi membaca dan numerasi, kompetensi yang dinilai mencakup keterampilan berpikir logis-sistematis, keterampilan bernalar menggunakan konsep serta pengetahuan yang telah dipelajari, serta keterampilan memilah serta mengolah informasi. AKM menyajikan masalah-masalah dengan beragam konteks yang diharapkan mampu diselesaikan oleh murid menggunakan kompetensi literasi membaca dan numerasi yang dimilikinya. AKM dimaksudkan untuk mengukur kompetensi secara mendalam, tidak sekadar penguasaan konten.
“Literasi di sini bukan hanya kemampuan membaca, tetapi kemampuan menganalisis suatu bacaan, dan memahami konsep di balik tulisan tersebut. Sedangkan kompetensi numerasi berarti kemampuan menganalisis menggunakan angka,” kata Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim beberapa waktu lalu.
“Yang paling penting menurut saya adalah cara berpikir yang tidak terikat pada satu pola atau satu disiplin, ini yang paling penting. Karena fokus pada literasi, numerasi, ini sebenarnya ujung-ujungnya adalah interdisipliner, dan itulah arah pendidikan pada saat ini dan realitas dunia yang kita hadapi,” ungkap Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (Dirjen GTK) Kemendikbud, Iwan Syahril.
Menarik untuk anda
Lihat artikel lainnya
- Ekosistem Pendidikan Kuat Melalui Guru Belajar dan Guru Berbagi
- Mengenal Prinsip Dasar Merdeka Belajar
- Sabar dan Tekun Menuntun ABK di Sekolah Inklusi
- Kisah Hikmat Guru Disabilitas yang Mengajar Siswa di SLB
- Panduan Guru dan Instrumen Profil Belajar Siswa (PBS) ABK
- Upaya Memenuhi Hak Membaca bagi Peserta Didik Penyandang Disabilitas
- Bangkitkan Semangat, Belajar dari Covid-19
- Gunakan Bahasa Ibu di Lingkungan Keluarga!
- Bahaya Rokok Bagi Kecantikan Perempuan
- Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar SMK
Terbaru
-
Materi, Soal dan Kunci Jawaban Buku Kelas 3 SD Tema 5 Halaman 163 s/d 169
In soal, -
Jenis-Jenis Perpindahan Panas dan Contohnya dalam Kehidupan Sehari-hari
In teori, -
Materi, Soal dan Kunci Jawaban Buku Kelas 5 SD Tema 6 Halaman 119 sd 122
In soal, -
Materi dan Kunci Jawaban Buku Kelas 5 SD Tema 6 Halaman 3 sd 16
In soal, -
Materi dan Kunci Jawaban Kelas 3 Tema 5 SD Halaman 87 s/d 94 Tema Cuaca Revisi 2018
In soal,
Berita
Buku
Kategori
-
Buku
110 Post -
Teori
26 Post -
Artikel
14 Post -
Administrasi
9 Post -
Dongeng
3 Post -
Berita
45 Post -
Infografis
10 Post -
Tutorial
7 Post -
Soal
39 Post